Self Interest


Self Interest 
Pada tahun 1986 ahli ekonomi politik Amerika mendapat Nobel bidang Ilmu Ekonomi karena membuktikan teorinya sendiri yaitu "Public Choice Theory."

Teori ini sesungguhnya melibatkan variabel-variable politik dan ekonomi yang rumit, namun sesungguhnya dapat dijelaskan dengan teori "Social Choice Theory." Jika disederhanakan, Buchanan membuktikan bahwa sesungguhnya orang (mestinya) mengambil keputusan menurut self-interest nya alias sesuai dengan cita-cita yang menjadi target hidupnya. 
Self-interest di sini dapat bermakna positif dan negatif. Positif misalnya, ada orang yang berjuang untuk mendapatkan suatu jabatan karena dia berpikir dengan jabatan tersebut dia akan lebih banyak berkontribusi membawa perubahan ke ke arah yang lebih baik, dibandingkan calon lain yang dia pahami reputasinya. Sebaliknya self interest yang negatif hanya akan menjadikan jabatan untuk semata-mata kepentingan pribadinya. Atau ada seorang pemuda tegap yang usul dirinya duduk di bangu pesawat dekat emergency door menggantikan seorang tua, supaya kalau terjadi apa-apa dia yang berpeluang duluan lompat keluar dan untuk itu dia bersedia belajar dan memikul tanggungjawab sebagai operator pintu darurat tersebut.

Saat sekolah S2 dulu saya berkesempatan mengikuti seminar dari Dekan Sekolah Humanity MIT. Dia mengucapkan kalimat yang awalnya tidak saya sukai namun kemudian saya akui, katanya "jangan membaca kalau tidak untuk menulis." Kemudian dia menjelaskan bahwa di tengah dunia kerja yang amat ketat sekarang ini, di mana makin banyak orang merasa waktu 24 jam sehari tidak lagi cukup untuk menyelesaikan semua tugas secara memuaskan, maka setiap yang dilakukan mestinya membawa manfaat yang mengarah ke sebuah tujuan yang sudah di-set sebelumnya. Di dalam buku note saya menginterpretasikan pidatonya dengan kalimat "jangan lakukan sesuatu jika itu hanya jadi angin, lebih baik lakukan hal lain yang lebih bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun untuk orang banyak." 

Jika dikaitkan dengan Hadis Rasulullah, "segala tindakan diawali dengan niat," maka niat kita lah yang menentukan apakah self-interest kita hanya bermanfaat untuk diri kita sendiri atau juga untuk orang banyak. Namun, memiliki self-interest adalah penting supaya resource tidak percuma.

Terkait dengan SNTIKI, sebelunya saya mengusulkan supaya panitia "memberi keyakinan" kepada calon peserta seminar bahwa self-interest mereka akan terpenuhi jika mengikuti SNTIKI. Mereka mungkin punya self-interest untuk mendapatkan kum, untuk diseminasi ilmu, untuk menawarkan solusi atas masalah bangsa, atau sekedar untuk jalan-jalan ke Riau, atau dapat SPPD dari kantornya. Sebagai panitia kita perlu "memuaskan" itu semua. Kepada Ibu Ketua saya juga mengusulkan, supaya Dahlan Iskan datang, perlu digali dulu apa self-interestnya Dahlan, supaya beliau yakin bahwa kedatangannya ke Riau akan menghasilkan "sesuatu banget." Jika tidak, Dahlan sang pekerja keras itu akan lebih suka duduk di meja kerja Menteri BUMN mengerjakan PR nya yang menumpuk. Hihihihii.... diskusi muah......
Oleh : Kunaifi 

2 komentar:

  1. Arti dari judul agan apa??
    salam kenal

    BalasHapus
  2. udah lama sekali ga ke blog ini. datang silaturahmi dan kembali membaca post abang :)

    BalasHapus

Mohon Jangan Menyertakan LINK HIDUP dalam Komentar teman - teman
Karena Saya AKAN MENGHAPUS KOMENTAR TERSEBUT !!!