|
GENG MOTOR PEKANBARU (XTC) |
Setelah Kota Pekanbaru dipantau ketat oleh pihak kepolisian terkait maraknya aksi brutal geng motor, ternyata hal ini tak menyurutkan niat kelompok yang diduga geng motor untuk kembali beraksi.
Hal ini menimpa, Liana (58), warga Jalan Garuda Sakti Km 2. Sepeda motornya dihadang saat melintas di perbatasan Pekanbaru-Bangkinang, Ahad (7/10) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB sepulang ia wirid.
‘’Saya sama anak tadi. Pas di Jembatan Rimbo Panjang, nampak sepeda motor banyak disana. Saya bilang sama anak saya, kenapa tidak ngebut, anak saya bilang, mungkin orang berkelahi,’’ tutur Liana. Setelah mendekat, ternyata perkiraan sang anak meleset.
Bukannya orang berkelahi yang ada di sana, melainkan sekelompok anak muda yang terdiri dari 40 sepeda motor dengan memegang kayu dan parang.
'’Kami lewat saja, langsung dikejar dan ditarik. Setelah terjatuh, kami dipukul-pukuli dengan kayu. Helm pun sampai pecah,’’ tutur Liana.
Bahkan, salah seorang yang memukul diperkirakan Liana masih berusia seumuran anak SMP. ‘’Satu orang saya pegang tangannya, tangannya kecil,’’ katanya lagi.
Setelah puas memukul, kelompok ini lalu membawa lari sepeda motor Yamaha Vega berwarna hitam yang digunakan korban. Sepeda motor ini sendiri lalu ditemukan Polsek Tampan beberapa saat setelah kejadian.
‘’Ketika itu anggota sedang melakukan patroli. Tampak belasan sepeda motor jalan bergerombol. Saat didekati, mereka lari, satu sepeda motor kita amankan. Tiga orang yang mengendarainya lari ke dalam semak-semak,’’ ujar Kapolsek Tampan, Kompol M Idris SAg kepada Riau Pos melalui Kanit Reskrim, AKP Jhon Sihite.
Dari pola beraksinya, kelompok ini diduga merupakan geng motor.
‘’Dari cara mainnya yang bergerombol dan membawa senjata kayu dan parang, kita duga ini geng motor. Ini yang masih terus kita selidiki. Ini akan kita koordinasikan dengan jajaran Polsek Tambang, karena peristiwanya terjadi dikawasan Tambang,’’ kata Kanit Reskrim.
Terkait beraksinya kelompok yang diduga geng motor pada kawasan perbatasan, Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar kepada wartawan melalui Kasat Reskrim, AKP Arief Fajar Satria SH SIk mengatakan, biar bagaimanapun pihak kepolisian akan terus melakukan patroli dan penindakan. ‘’Termasuk di sana, kita akan terus lakukan patroli dan penindakan,’’ tegasnya.
Razia, Pemuda Bawa Sejata Tajam Diamankan
Sementara itu, dalam patroli yang dilakukan Ahad dini hari, jajaran Polsek Tampan berhasil mengamankan lima orang pemuda. Satu di antaranya memiliki senjata tajam.
‘’Anggota melakukan patroli dan penyisiran di wilayah kita. Lima orang terjaring,’’ kata Kanit Reskrim Polsek Tampan, AKP Jhon Sihite. Dijelaskannya, dalam patroli tersebut, empat orang pemuda diamankan karena tidak memiliki kelengkapan kendaraan.
‘’Empat orang tidak memiliki kelengkapan surat-surat kendaraan. Satu orang dengan inisial H, membawa pisau di dalam tas ranselnya. Mereka saat ini kita amankan untuk dimintai keterangan,’’ imbuhnya.
DPRD Sesalkan Aksi Geng Motor
Sementara itu, Ketua Badan Legislasi DPRD Kota Pekanbaru, Zaidir Albaiza sangat menyayangkan sekali ulah geng motor. Pekanbaru yang dahulu aman berubah menjadi menakutkan.
‘’Isunya sangat luar biasa, Pekanbaru yang tadinya aman kita membuat masyarakat jadi ketakutan,” ungkap Zaidir yang juga merupakan anggota Komisi II DPRD Kota, Ahad (7/10) via telepon selulernya.
Ditambahkannya, dari ulah geng motor ini bisa di lihat betapa sepinya Pekanbaru pada malam hari tak ubahnya bagaikan kota mati.
Pedagang yang dulunya menggantungkan hidup keluarganya dengan berjualan di malam hari sekarang sepi tidak ramai lagi karena tak ada pembeli sebabkan orang takut keluar malam.
‘’Bahkan banyak yang tutup sama sekali. Kalau begini kan kasihan kita kepada pedagang ini seperti pedagang mi, jagung, rokok gerobak, sate, nasi goreng dan banyak lagi. Semuanya mengeluh dengan keadaan ini, bisa-bisa investor luar pun jadi enggan untuk ber investasi di Pekanbaru ini,” katanya.
Ia meminta Zaidir aparat untuk bertindak cepat dan tegas sehingga kondisi ini pulih sesegera mungkin.
PKL Malam Merugi
Ulah geng motor tidak hanya meresahkan warga Kota Pekanbaru tapi juga para pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di malam hari. Seperti PKL jagung bakar, PKL gerobak sampai Pujasera, Cikapundung pun terkena dampaknya. Mereka mengaku jumlah pelanggan merosot.
Ali, PKL jagung bakar di Purna MTQ mengaku, sejak heboh-heboh geng motor sepekan ini, omset dagangannya menurun drastis. ”Banyak orang takut keluar rumah malam hari, apalagi diinfokan sudah banyak korban geng motor,” katanya.
Hal senada juga dikatakan Ali, pedagang gerobak. ”Kami minta supaya pihak kepolisian kota harus mampu mengembalikan kenyamanan Kota Pekanbaru ini lagi,” harapnya.(yls)
Sumber : Riau Pos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon Jangan Menyertakan LINK HIDUP dalam Komentar teman - teman
Karena Saya AKAN MENGHAPUS KOMENTAR TERSEBUT !!!